Hakikat dan Makna Terdalam dari Idul Adha

Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Pada saat Hari Raya Idul Adha dan di hari-hari tasrik (3 hari setelah Idul Adha – tanggal 11,12,13 Dzulhijjah) diharamkan puasa bagi seluruh umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha sendiri ada di sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Makkah. Di Mina, ada tiga tiang batu yang melambangkan iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Bisa dibilang, Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan kaum Muslimin. Karena itu pula, hari raya ini sering disebut Lebaran Haji.

Di balik sejarah Idul Adha yang berkaitan dengan ibadah haji dan qurban, tentu ada makna Idul Adha bagi umat Islam yang bisa menjadi pembelajaran, antara lain:

1. Makna Idul Adha – Semangat Berbagi untuk Sesama

Bukan sekadar perayaan, Hari Raya Idul Adha menjadi momentum bagi setiap umat Muslim untuk berbagi pada sesama melalui hewan qurban yang disembelih.

Kewajiban menyembelih hewan kurban (kambing, domba, sapi, kerbau maupun domba) saat Idul Adha bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang kurang mampu agar dapat merayakan Idul Adha bersama.

Daging kurban yang sudah disembelih akan dibagikan kepada masyarakat dan orang-orang yang membutuhkan secara merata. Untuk pembagian daging kurban ini pun tidak sembarangan.

Ada syarat dan ketentuannya, yaitu daging hewan kurban dibagi tiga, 1/3 untuk dimakan oleh yang berkurban, 1/3 disedekahkan, dan 1/3 bagian dihadiahkan kepada orang lain.

2. Makna Idul Adha – Pengorbanan dan Keikhlasan

Selain berbagi,makna Idul Adha mengajarkan setiap umat Islam untuk memberi pengorbanan secara ikhlas atas segala sesuatu yang dilakukan dan dicintai.

Makna pengorbanan dari momentum Idul Adha sendiri berangkat dari sejarah qurban, di mana Nabi Ibrahim rela mengorbankan anak yang dicintainya, Nabi Ismail untuk disembelih sebagai wujud taat pada Allah SWT.

Untuk kita saat ini, pengorbanan yang dimaksud bisa berupa sesuatu yang dicintai maupun harta yang telah diperoleh untuk dibagikan kepada orang-orang sekitar dengan maksud ibadah kepada Allah.

3. Makna Idul Adha – Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Secara etimologi, kata kurban berasal dari bahasa Arab yaitu ‘qariba – yaqrabu – qurban wa qurbanan qa qirbanan’ yang memiliki arti dekat.

Adapun makna qurban adalah mendekatkan diri pada Allah SWT, dengan menjalankan perintah-Nya atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah.

Melalui perayaan Idul Adha, harapannya umat Islam sadar bahwa segala apa yang ada di langit dan bumi adalah milik Allah SWT, termasuk harta benda yang dimiliki.

4. Makna Idul Adha – Silaturahmi

Selain dekat dengan Allah, makna Idul Adha juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada keluarga, saudara, dan kerabat lainnya.

Karena itulah, pada saat Hari Raya Idul Adha tiba, ada tradisi kumpul keluarga dan mengunjungi sanak saudara dalam rangka menjaga silaturahmi.

Silaturahmi dengan sesama umat Muslim ini yang disebut hablumminannas (hubungan antar manusia), untuk menyeimbangkan hubungan kepada Allah atau hablumminallah.

Nah, itulah beberapa makna Idul Adha bagi umat Muslim yang Insya Allah akan kita peroleh bersama ketika Hari Raya Idul Adha tiba, 10 Dzulhijjah. Wallahu’alam bishawab.