Tantangan Memulai Usaha Sendiri dan Cara Mengatasinya

Memulai usaha sendiri, artinya tidak harus tergantung pada perusahaan dan atasan seperti para pekerja pada umumnya. Semua orang tentu memimpikannya. Ah, Anda merasa menjadi salah satunya? Berarti artikel ini tepat untuk dibaca.

Nah, apa sih tantangan paling berat dalam memulai bisnis sendiri? Apakah karena kekurangan modal? Tidak juga. Banyak dari mereka yang mencita-citakan usahanya sendiri adalah yang memiliki banyak modal. Kekurangan ide baru? Sebagian besar dari mereka sudah cukup kreatif dan inovatif, kok. Jawabannya adalah mempertahankan endurance berisnis. Apa maksudnya? Maksudnya adalah untuk tetap bisa bertahan dalam usaha tersebut walaupun menghadapi banyak tantangan.

Memiliki bisnis pribadi memang tidak mudah, membutuhkan waktu dan usaha ekstra, tidak akan instan. Proses mulai memikiran ide dari awal, membuka, memperkenalkan, kemudian mempromosikan usahaanda  harus dilalui. Di dalam semua tahap ini banyak sekali tantangan dan juga rintangannya, dan itu muncul dari internal maupun eksternal. Banyak para entrepeneur yang mogok di tengah jalan karena stress dan pesimis melihat usahanya yang berkembang dengan lambat. Usaha keras nampaknya tidak berbanding lurus.

Kalau Anda merasa endurance bisnis tidak bisa dilatih, coba lihat banyaknya entrepreneur yang sukses melewati masa awal bisnisnya, yang memang adalah masa terkelam pada entrepeneurship. Berikut adalah tips bagi Anda yang ingin membangun bisnis sendiri, atau yang sudah memiliki bisnis namun ingin mempertahankannya.

1. Mimpi yang Besar 

Mimpi mampu memindahkan gunung ke tempat lain. Terdengar klise? Tapi memang benar. Semua diawali dari mimpi. Mimpi yang besar diikuti dengan tekad yang juga besar, mampu merubah kondisi yang anda miliki, bahkan melampaui mereka yang lebih berbakat daripada anda namun tekadnya tidak sebesar anda. Maka dari itu, ketika membuat usaha sendiri, Anda haruslah memiliki suatu mimpi atau cita-cita spesifik dan jelas, mau seperti apakah nantinya. Tapi jadilah pemimpi yang realistic juga, ya. Mimpi tersebut harus sesuatu yang mungkin dilakukan, sesuai dengan kemampuan dengan modal Anda.

Beberapa motivator terkenal menyarankan bahwa mimpi tersebut harus spesik dan jelas. Dituliskan dalam secarik kertas, kemudian diresapi dan diingat setiap waktu. Dengan demikian, cita – cita itu terinternalisasi dalam diri secara kuat dan mengakar.

2. Bisnis yang Berdasarkan Passion Anda

Segala sesuatu yang dikerjakan dengan passion, hobi, atau cinta tentu akan lebih baik. Motivasi Anda akan kuat untuk meraih hasil yang maksimal. Kasarnya, Anda bukan bekerja karena dibayar.

Sudah menemukan passion pribadi Anda? Jika sudah, jadikanlah passion tersebut sebagai dasar untuk membangun bisnis Anda ini. Jika sudah memiliki bisnis, jadikanlah passion ini sebagai penyemangat ampuh saat bisnis sedang mengalami kelesuan. Ingat, konsistensi di dalam berkarya akan mendatangkan apresiasi.

3. Belajar Dari Orang Sukses 

Cobalah mengambil contoh pengalaman mereka yang telah sukses di bidang bisnis yang anda jalani. Belajarlah dari mereka, apa saja yang harus dipahami mengenai usaha di bidang tersebut. Bacalah buku-bukunya, atau lebih baik lagi jika anda mengenal mereka dan berkonsultasi secara langsung. Anda juga bisa mendatangi seminar, mendengarkan talkshow di radio, dan lainnya.

Bagaimanapun juga, mereka semestinya sudha melewati tahap kesulitan di bisnisnya, dan tahu bagaimana untuk melewatinya, bukan? Mereka berhasil karena bisa bertahan. Jadikan sebagai mindset anda untuk selalu positif, dengan mengingatkan diri bahwa mereka yang sukses pun berhasil melewatinya, dan begitu juga dengan anda!

4. Pentingnya Dukungan Keluarga

Di saat bisnis Anda sedang sulit dan lesu, mungkin cash flow rumah tangga juga terkena dampaknya. Anda yang tadinya bisa jalan-jalan ke mall setiap minggu atau pergi berlibur di akhir tahun, bisa saja untuk sementara harus dikurangi. Jadi, ketika bisnis anda sedang mengalami penurunan atau rugi, keluarga anda lah yang paling merasakan dampaknya, bukan? Maka reaksi keluarga juga turut menentukan apakah usaha tersebut bisa lanjut atau tidak.

Keluarga yang mendukung akan membuat anda semangat dan terpacu untuk secepatnya mengembalikkan status keuangan. Sebaliknya, keluarga yang tidak mendukung dan mengeluh, atau bahkan tidak mau berkompromi akan semakin membebani anda. Oleh karena sebab itulah, penting dibicarakan dulu dengan keluarga secara terbuka sebelum memulai bisnis anda. Atau jika sudah di tengah proses menjalaninya, jelaskan kepada mereka bahwa bisnis ada kemungkinan menghadapi masa sulit di awal, sehingga butuh dukungan dan pengorbanan dari pihak keluarga.

Daya Tahan dalam Membangun Usaha Sendiri

Dapat disimpulkan bahwa dalam membangun ataupun mempertahankan usaha sendiri, bukan hanya sekadar mempertahankan kualitas produk dan strategi pemasaran saja, namun juga ketahanan terhadap tantangan dan rintangan dari luar dan juga dari dalam bisnis. Karena ketika pebisnis mundur sebelum sampai tujuan, segala strategi dan rencana yang jitu serta produk yang mumpuni menjadi sia – sia semuanya.