Bicara Anggaran-Hutang, Sri Mulyani: Pak Prabowo Apakah Alutsista Kuat Penting?

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan singgung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto soal anggaran alutsista.

Sri Mulyani sempat menyebut nama Prabowo dalam live streaming Instagram pribadinya, terkait penerimaan dan belanja negara serta kaitannya terhadap utang. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu bahkan membela Prabowo soal belanja alutsistanya yang cukup besar.

“Bagaimana dengan pak Prabowo, Menteri Pertahanan apakah penting untuk membuat alutsista kita kuat? Ia penting,” ujar Sri dalam acara tersebut, Sabtu (18/7/2020).

Ia menerangkan bahwa setiap belanja kementerian dan lembaga di Kabinet Indonesia Maju telah diperhitungkan secara matang untuk kemajuan Indonesia dan masyarakatnya. Meski pemerintah mengeluarkan pendapatannya untuk berbagai belanja negara, ia memastikan tugas untuk mengawasi pengeluaran tersebut agar tidak dikorupsi tetap berjalan.

“Jadi segala sesuatu belanja itu begitu banyak yang harus kita perhatikan yang kemudian kita harus prioritaskan dan tentu kita harus menjaga supaya tidak bocor, tidak dikorupsi, tepat sasaran, tepat kualitas. Itu semua peranan dari Kementerian, para menteri, pemerintah daerah, penting banget,” sambungnya.

Bila kemudian, pengeluaran lebih besar daripada penerimaan negara, untuk itu kemudian peran utang menjadi sangat dibutuhkan. Namun, utang bukan kewajiban. Ia menegaskan utang tak selamanya buruk seperti yang disangkakan sebagian masyarakat. Sebab utang bagian dari proses berkembangnya ekonomi Indonesia.

“Ada yang menganggap utang itu sebagai suatu yang haram, riba, ada yang benci saja sama utang. Ada yang dia tidak bisa menerima, seolah-olah utang itu sesuatu yang mengkhawatirkan, nah dalam hal ini saya ingin menyampaikan bahwa pertama, kalau sebagai Menteri Keuangan kita semuanya mencoba untuk mengelola keuangan negara, keuangan negara itu ada penerimaan, ada belanja dan ada pembiayaan termasuk investasi. Kalau utang, utangnya untuk apa dulu, kalau untuk membuat infrastruktur jadi baik supaya anak-anak kita bisa sekolah sehingga mereka tidak menjadi generasi yang hilang, mereka jadi generasi yang produktif ya tidak ada masalah,” paparnya.