Badko HMI Sumut mengecam Gerakan dekonstruksi Pancasila

Grahanusantara.co.id, Medan – Abdul Rahman Ketua Umum Badko HMI Sumut menyoroti gerakan-gerakan yang ingin merusak Pancasila melalui momentum pemilu. Jumat(23/2/2024).

“Saya menegaskan bahwa demokrasi Pancasila adalah hal mutlak sebab di awal berdiri bangsa Indonesia berkomitmen seluruh orang harus memegang teguh Pancasila walau berbagai tawaran yang mengganggu,” tegasnya.

Pancasila telah menjadi kesepakan bangsa-bangsa Indonesia dengan segala kebijaksanaannya, baik seperti letak geografis, kondisi demografi, serta kekayaan budaya Nusantara. Pancasila diyakini sebagai dasar yang mampu mempersatukan bangsa dari berbagai suku ras dan budaya yang dimilikinya sehingga Pancasila diyakini nilai-nilai mampu mewujudkan nilai-nilai toleransi anatara ummat beragama.

Tanpa pemersatu maka tidak ada kekuatan bangsa. Lanjut Abdul Rahman sering di sapa Cak Dul juga menanggapi upaya doktrinasi pemuda dengan tameng agama yang dapat menghilangkan jati diri anak bangsa.

“Ketika kita melihat sejarah, Pancasila tidak hanya dirumuskan oleh tokoh nasional saja. Ada tokoh ulama yang ikut serta dalam proses penyusunan dasar negara tersebut, seperti KH. Wahid Hasyim dari kalangan NU maupun ulama lain dari kalangan Muhammadiyah. Kehadiran para tokoh ulama tersebut tentunya mewarnai dan berdampak pada rumusan Pancasila yang Islami, yaitu Pancasila yang menampakkan ke-rahmatan lil ‘alamin ajaran Islam, bukan Pancasila yang jauh dan sepi dari nilai-nilai keislaman,” ungkapnya

Abdul berharap kepada seluruh pemuda harus pandai memilih mentor dalam berdiskusi, dan menjauhi orang-orang yang mencoba menghilangkan jati diri abang bangsa.