Pemkot Tangsel Ajak Anak Muda Turunkan Angka Stunting melalui Duta Remaja

Graha Nusantara, Ciputat – Kota Tangerang Selatan terus berkomitmen dalam menurunkan angka stunting. Pada Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64, Wai Kota Tangerang Selatan, Benyamin percaya angka stunting dapat turun menjadi 7 persen.

“Kita harapkan tahun 2023 ini walaupun ini belum keluar nih rilisnya dari Kementerian Kesehatan ya, saya harap 7 persenan gitu, turun segitupun itu pekerjaan yang tidak ringan. Mudah-mudahan seperti itu. Intinya adalah membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat untuk meningkatkan gizi, menjaga gizi, dan memperbaiki gizi,” ujat Benyamin usai menghadiri Peringatan HGN ke-64 Tingkat Kota Tangerang Selatan lewat kegiatan aksi bergizi pencegahan stunting bagi Remaja Putri di Aula Blandongan Puspemkot Tangsel, pada Kamis (25/01/2024).

Salah satu komitmen tersebut terlihat melalui program Doremifasolasido (Duta Remaja Anti Anemia, Fahami Sobat Langkah Awal Sehat Dari Diri Sendiri).

“Mereka bekerja untuk mensosialisasikan stunting, pil tambah darah, olahraga, makanan seimbang bagi teman sebaya. Sasarannya adalah memang anak remaja, karena anemia banyak terkena bagi remaja,” ujarnya.

Lebih lanjut, Benyamin menyampaikan bila makanan bergizi juga merupakan bagian integral dari strategi pencegahan stunting. Dirinya berharap Duta Remaja bisa memberikan motivasi pada remaja putri dalam mengonsumsi makanan bergizi sebagai bagian dari rutinitas mereka.

“Makanan yang tentunya bergizi, bukan sekedar makan kenyang tapi bergizi. Karena nanti mereka mendapatkan penjelasan dari ahli gizi kita,” tandasnya.

Dirinya kemudian menyinggung perihal anemia. Ia berpesan jika terdapat anak yang menunjukkan gejala anemia maka perlu dilakukan komunikasi dengan tenaga medis.

“Kalau umpamanya ada anak yang terlihat anemia, pucat, lemas, ngantuk, ya nanti dilakukan komunikasi dengan misalnya Puskesmas atau dokter yang sedang mengunjungi sekolah,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr. Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut HGN. Bahkan sudah dilakukan kegiatan dan aksi mengenai pemahaman kesehatan, mulai dari Posyandu hingga sekolah.

“Selama empat hari kebelakang, ada 140 sekolah dan 140 Posyandu melakukan kegiatan diantaranya, di Posyandu dilakukan peningkatan kapasitas kader untuk bisa memasak pendamping ASI yang kaya akan protein, biaya murah tetapi sehat,” ucapnya.

Kemudian di sekolah dilakukan aksi bergizi. Mulai dari sarapan bersama, hingga minum tablet tambah darah, serta aktivitas fisik.

“Dalam upaya menurunkan angka stunting saat ini Tangsel tidak hanya menurunkan, tetapi bagaimana mencegah tidak ada kasus baru stunting di Tangerang Selatan,” ucapnya.

Oleh karenanya, diperlukan kolaborasi dan kerja sama di antara seluruh komponen. Termasuk membentuk kader ke-anti anemia.