Gempa Jepang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia

Graha Nusantara, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan tsunami yang terjadi karena gempa bumi dengan magnitudo 7,4 di wilayah Pantai Barat Honshu, Jepang, pada Senin (1/1/2024) siang tak memberikan dampak kepada Indonesia.

“Berdasarkan analisis modeling tsunami BMKG, gempa Jepang M7.4 tersebut tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia dan negara-negara Samudra Hindia,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan yang dikutip Selasa (2/1).

Daryono menyebut gempa yang mempunyai episenter pada koordinat 37,35° LU dan 137,24° BT, atau tepatnya berada di wilayah PrefekturIshikawa, Jepang, dengan kedalaman 45 km tersebut memicu peringatan tsunami di wilayah sepanjang pesisir Pantai Barat Jepang

Sejumlah daerah yang berpotensi terjadi tsunami yakni Noto Area, Prefektur Ishikawa dengan estimasi ketinggian 5 meter, Prefektur Yamaga, Prefektur Niigata, Sadogashima Island, Prefektur Toyama, Kaga Area Prefektur Ihikawa, Prefektur Fukui, Nothern Part of Hyogo Prefecture dengan estimasi ketinggian 3 meter, serta Pesisir Hokkaido bagian barat, Pesisir Laut Jepang bagian utara Hokkaido, Pesisir Laut Jepang bagian selatan Hokkaido, Prefektur Akita dengan estimasi ketinggian 1 meter.

Sampai Senin sore, sejumlah wilayah pantai di Jepang, sudah terjadi tsunami yakni di Wajima (Ishikawa), waktu tiba 14.21 WIB dengan ketinggian 1 meter 20 cm, Toyama, waktu tiba 14.35 WIB dengan ketinggian 80 cm, Kashiwazaki (Niigata), waktu tiba 14.36 WIB dengan ketinggian 40 cm, Pelabuhan Kanazawa (Ishikawa), waktu tiba 14.04 WIB dengan ketinggian 40 cm, Pulau Tobishima (Yamagata), waktu tiba 15.07 WIB dengan ketinggian 20 cm, dan Pulau Sado Washizaki (Niigata), waktu tiba 15.09 WIB dengan ketinggian 20 cm.

Daryono berharap masyarakat dapat  tenang dan tak terpengaruh oleh isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.