FGD Pengaturan Jam Masuk Kantor Diundur, Dishub DKI: Ditunda oleh Pak Gubernur

Graha Nusantara, Jakarta – Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatur ulang focus group discussion (FGD) soal pembagian jam masuk kantor. Rencananya FDG tersebut akan berlangsung pada 17 Mei tetapi diundur dan akan dilaksanakan pada 28 Juni mendatang.

“Memang tadinya rencananya dilaksanakan FGD tanggal 17 Mei. Kemudian tertunda karena ada kegiatan yang tidak bisa dibatalkan, ditunda oleh Pak Gubernur, sehingga diundur pelaksanaannya nanti pada 28 Juni,” ujar Kepala Dinas perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Jumat (26/5/2023).

Syahfrin menyampaikan FGD nantinya akan berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat dengan mengundang sejumlah pihak mulai dari asosiasi pengusaha, asosiasi pekerja, hingga akademisi. Pada forum tersebut akan dipertimbangkan pengaturan jam masuk kantor dari berbagai aspek.

“Ketika FGD nanti, keseluruhannya akan kita libatkan, semuanya akan kita mintai pandangannya terkait hal ini. Sehingga diharapkan pada FGD nanti semuanya berpikir dari asosiasi pusat perbelanjaan bagaimana, dari asosiasi management building bagaimana, dari asosiasi pekerja bagaimana,” jelasnya.

“Ini semuanya dari berbagai asosiasi, dari operator asosiasi transportasi bagaimana, dari sana baru bisa disimpulkan mana yang akan diambil,” tambahnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengusung konsep pembagian jam masuk kerja karyawan. Konsep tersebut membagi waktu kerja menjadi dua bagian yaitu pada pukul 08.00 dan 10.00 WIB.

“Masuknya tiap gedung harus separuh, jam 08.00 WIB dengan jam 10.00 WIB. (Jadi) kalau orang tua dari rumah nganter anak sekolah dulu jam 07.00 WIB, terus dia ke kantor jam 08.00. Jadi nggak ganggu orang tua mengantar anak ke sekolah,” ujar Heru, Rabu (2/5/2023).

Heru menerangkan pembagian jam masuk karyawan tersebut nantinya akan disesuaikan dengan masing-masing perusahaan. Pada intinya, pembagian jam masuk tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlahh kendaraan pada satu waktu.

“Nah, itu siapa saja yang jam 8 dan jam 10, itulah yang dibahas, tergantung masing-masing dari mereka swasta,” jelasnya.

Dirinya percaya jika konsep tersebut dapat mengurangi kemacetan hingga 30 persen, terutama pada jalanan utama Ibu Kota.

“Kalau kayak Thamrin dan Gatsu jam 8 masuk 50 persen, berarti kan kurang lebih bisa mengurangi 30 persen,” tambahnya.

Komentar