Pesta Demokrasi 2024, Milenial Harus Melek Politik


grahanusantara.co.id – Dalam kurun waktu kurang dari 10 bulan lagi Indonesia akan menggelar pesta demokrasi terbesar bagi seluruh rakyatnya. Pemilihan Umum  (Pemilu) yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali menjadi penentu bagaimana perjalanan bangsa dan negara ini ke depan. Maka dari itu, setiap pelaksanaan Pemilu menjadi bahan diskusi yang hangat dan menarik untuk dibicarakan. Termasuk soal bagaimana partisipasi pemilih di Indonesia dan bagaimana keterlibatan milenial dalam menyambut pesta demokrasi pada tahun 2024.

Namun tidak semua kalangan sejutu bahwa politik itu sesuatu yang menarik. Sebab sebagian orang memandang bahwa politik itu bukan sesuatu yang dapat membawa kebahagiaan. Justru menjadi alat atau cara yang kotor untuk mencapai sesuatu, bahkan tidak sedikit orang yang anti dengan politik karena berpendapat politik itu identik dengan korupsi. Akan tetapi, politik sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk, bahwa dalam setiap aktivitas sehari-hari kita melakukan “aktivitas politik”.

Generasi milenial dan gen Z merupakan penentu arah demokrasi Indonesia berikutnya, sebab persentase pemilih milenial dan gen Z ini adalah yang tertinggi dari yang lain persentasenya mencapai angka 60 persen. Namun melihat persentase yang besar tersebut kita tidak dapat menilai apakah semua sepakat dengan kita bahwa politik itu penting untuk kaum milenial. Berdasarkan riset IDN Research Institute, hanya 24 persen yang suka mengikuti atau mendiskusikan berita politik. Namun tidak dianggap bahwa dari hasil persentase itu pemilih milenial akan paham politik. Maka dari itu, pentingnya melakukan pendidikan politik bagi para milenial.

Milenial yang melek politik penting bagi proses Pemilu 2024. Sebab Pemilu merupakan cara kita menjaga identitas bangsa dan keberlangsungan demokrasi di Indonesia. Milenial yang melek politik dapat berperan aktif dalam memilih calon yang dianggap baik dan berkualitas sebagai pemimpin masa depan. Dengan melewati proses pendidikan politik dan memilih calon yang tepat, sesungguhnya milenial turut berkontribusi dalam menciptakan pemerintahan yang baik untuk selanjutnya. Sehingga ke depan sudah seharusnya kita yang lebih muda ini harus menjadi subjek sebagai pemimpin, bukan lagi menjadi objek politik.

Berbicara politik, berarti kita berbicara anak muda. Oleh karena itu, kami mengajak kaum milenial dan para pemuda untuk terlibat dan berperan aktif pada pesta demokrasi 2024 mendatang.

Penulis,

Ridho Fahrezy

Peserta Advance Training Badko HMI Sulselbar 2023

Komentar