Hasil Swab Dinilai Lamban, Pemkab Tasik Rencanakan Bangun Laboratorium Sendiri

Grahanusantara.co.id, Tasikmalaya – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya berencana membangun laboratorium polymerase chain reaction (PCR) yang dipergunakan untuk memeriksa hasil test swa pasien terindikasi Covid-19. Diperkirakan anggaran APBD yang dipergunakan dalam pembangunan labolatorium ini Rp.500 juta.

Mohamad Zeui selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya menuturkan, guna percepatan penanganan covid-19. Pemkab Tasikmalaya berupaya membangun dan memiliki laboratorium PCR, agar pemeriksaan hasil tes swab dapat cepat diketahui. Sejauh ini, hasil yang dikirimkan ke Labkesda Jawa Barat Bandung baru diketahui 5-10 hari kemudian. 

“Hasil yang dikeluarkan dari Labkesda Jabar memang membutuhkan waktu lama dan biayanya juga besar. Pembuatan laboratorium PCR dapat dikerjakan dalam dua pekan asalkan seluruh persyaratan dilengkapi. Adanya laboratorium PCR ini, kita bisa cepat mengetahui hasilnya,” ujar Zein, Selasa (28/4).

Untuk saat ini, hasil PCR yang sudah keluar akan digunakan sebagai pemetaan kasus covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan rapid test hanya untuk mengetahui imun arau antibodi seseorang.

Sedangkan tes PCR ini untuk mengetahui seseorang positif terjangkit covid-19 atau tidak. Untuk membangun laboratorium PCR dibutuhkan anggaran sekitar Rp500 juta. Pemkab Tasikmalaya sudah mempersiapkan anggaran termasuk persyaratan untuk mendirikan laboratorium PCR.

“Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tetap akan membangun ruang labolatorium PCR agar memudahkan tim medis menguji hasil swab pasien dengan cepat. Selama ini hasil swab harus dikirim ke Bandung. Saat hasil swab keluar, pasien sudah meninggal dunia. Saat ini ada 8 pasien meninggal dan belum diketahui hasil swabnya,” papar Zein.