Direncanakan Perpanjangan, Warga Menilai PSBB DKI Kurang Ketat

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta menuturkan kemungkinan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperpanjang.

Menurutnya, waktu 14 hari yang diberikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tidak cukup. “Kenyataannya wabah seperti ini tidak bisa selesai dalam 14 hari. Hampir pasti PSBB ini harus diperpanjang,” kata dia dalam rapat bersama Tim Pengawas (Timwas) COVID-19 DPR RI melalui aplikasi, Kamis (16/4/2020).

“Lebih baik kami asumsikan ini akan panjang sehingga kami siap. Bila pendek alhamdulillah, tapi bila asumsi panjang nanti keteteran,” tambahnya.

PSBB DKI Jakarta berlaku efektif sejak 10 April dan akan berakhir tanggal 23 April nanti. Selama PSBB, beberapa aturan yang pada intinya mencegah orang-orang berkerumun diperketat.

Menanggapi kemungkinan diperpanjangnya PSBB DKI Jakarta, Mahasiswa asal Jakarta Selatan berinisial RAP (23). Berharap PSBB akan semakin diperketat, agar covid-19 bisa cepat teratasi, ia menilai PSBB saat ini masih begitu renggang dan masyarakat masih banyak yg berkeluyuran.

“Pemberlakuan psbb kurang terasa, karena sering kali saya pergi ke jakarta timur entah pagi siang dan malam masih banyak warga yang keluyuran” imbuhnya dalam keterangan tertulis (18/04).

Sambungnya, pria asal Pondok Pinang Jakarta Selatan ini juga menilai lalu lintas di Jakarta lebih padat saat PSBB.

“Sebelum PSBB berlaku sejumlah ruas di Jakarta sudah lumayan renggang, namun setelah PSBB berlaku justru sejumlah ruas di jakarta kembali ramai, bahkan beberapa ruas di jakarta mengalami macet karena warga tidak diizinkan berboncengan sehingga volume kendaraan meningkat,” sambungnya.