Bubarkan Klub Moge, Sri Mulyani: Berikan Mudarat Lebih Banyak

Graha Nusantara, Jakarta – Sri Mulyani buka suara terkait pembubaran klub moge yang dilakukannya. Dirinya memberikan tanggapan pada saat berdialog bersama dengan Andy F. Noya.

“Ini moge ya, identik dengan kemewahan, apalagi kalau kita lihat kan banyak orang jengkel kepada kelompok-kelompok turing moge, karena seolah-olah mereka raja jalanan,” ujar Andy F. Noya.

“Memang ada citra negatif, tapi kan banyak juga orang yang marah pada Anda sebab itu hobi kenapa dilarang. Oke kita nggak persoalkan itu lagi,” sambung Andy.

Sri Mulyani pun menanggapi dengan menyampaikan perihal prioritas. Menurutnya, terdapat hobi yang harus direm apalagi sebagai pejabat publik.

“Tapi saya boleh jawab dong, hobi itu kan di Kementerian Keuangan atau DPJ, komunitas kan ratusan. Hari ini, hobi yang khusus ini memberikan mudarat yang lebih banyak,” jawan Sri Mulyani.

“Saya hidup cukup lama, saya dididik oleh orang tua saya, banyak keinginan saya yang cukup lama. Tapi orangtua saya selalu mengatakan, mana di antara keinginan kamu ini yang paling prioritas.”

Mendengar jawaban tersebut, Andy F. Noya kembali bertanya terkait keberagaman. Menurutnya, sangat sulit bagi seluruh orang untuk melakukan kegiatan yang Sri Mulyani lakukan.

“Bu Menteri, Anda tidak bisa menyamakan semua orang dengan sudut pandang Anda. Saya mendengar Anda juga mengatakan kenapa harus moge, kenapa nggak seperti saya tenang di rumah baca buku. Tapi tidak semua orang suka baca buku seperti anda,” ujar Andy F. Noya.

Sri Mulyani menerangkan apabila hobi yang dijalankan dapat mengancam kredibilitas institusi maka hobi tersebut harus segera dihilangkan. Terkait banyaknya pihak yang tersakiti dirinya menganggap hal tersebut merupakan konsekuensi mereka sebagai seorang pejabat publik.

“Menurut saya ini prioritas. Apa-apa yang membuat masyarakat skeptis, tinggalkan. Jika itu menimbulkan perasaan kita, ya itu konsekuensi,” ujar Sri Mulyani.

Komentar