Alasan Sri Mulyani Tak Beberkan Pegawai yang Terkena Tangkap Tangan

Graha Nusantara, Jakarta – Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani membeberkan jika pada Kementerian Keuangan terdapat operasi tangkap tangan kepada para pegawainya yang melakukan penyelewengan. Terdapat pegawai yang tertangkap, tetapi tak pernah Kemenkeu mengungkap hal tersebut.

“Banyak sebenarnya Kitsda itu melakukan tangkap tangan, tetapi kan saya tidak pernah mengumumkan eh ada loh staf karyawan pajak yang ditangkap tangan,” ujar Sri Mulyani

Sri Mulyani menyampaikan alasan tak melakukan mengungkapan kepada publik berkaitan dengan menjaga reputasi Kementerian Keuangan. Bersamaan dengan hal tersebut juga memberikan sinyal yang jelas kepada masyarakat bahwa Kemenkeu tegas.

“Ada suatu pertimbangan dan juga fineline dalam hal ini. Sebagai pimpinan, saya memimpin institusi 70.400 lebih. Disatu sisi kita harus memberikan penguatan kepada seluruh jajaran saya yang saya yakin mereka bekerja baik, benar, jujur,” ujarnya.

“Moral mereka, semangat mereka, confident mereka karena kalau ini lumpuh mereka semua dianggap mereka semua bersalah kita semua berhadapan dengan krisis negara ini sendiri yaitu ada institusi yang sangat penting bagi negara tidak bisa berjalan. Jadi saya harus menjaga semangat dan moral,” sambungnya.

Menurutnya menyampaikan pegawai Kemenkeu yang tertangkap tangan merupakan suatu yang dapat mempermalukan. Dirinya turut menyinggung media sosial yang akan ramai apabila mengetahui informasi tersebut.

“Kalau kita menangkap yang bersangkutan tangkap tangan dipecat yasudah dipecat. Sampaikan kepada seluruh jajaran Kemenkeu bahwa kita tuh tegas loh tanpa harus mengembarace mempermalukan seolah-olah kalau saya umumkan Anda bisa bisa bayangkan media sosial akan men-judge seolah-olah yang sama seperti terjadi yang dua ini,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan tidak akan segan untuk memotong siapa pun yang terbukti mencederai Kementerian Keuangan. “Jika ada bagian dari bendahara negara yang mencederai, kita potong,” ujar Sri Mulyani.

Komentar