Banser NU Bubarkan Pengajian Ustaz Hanan Attaki, Gus Fawait Beberkan Alasan!

Graha Nusantara, Jakarta – Pengajian Ustaz Hanan Attaki dibubarkan oleh Banser Nahdlatul Ulama (NU) bersama warga. Pengajian tersebut berlangsung di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura, pada Minggu (12/2). Bendahara GP Ansor Jawa Timur M Fawait (Gus Fawait) pun membeberkan alasan pembubaran tersebut.

“Saya mendengar dan mengetahui masalah tersebut. Saya pikir bahwa kita harus berkomitmen bersama menjaga kondusifitas masyarakat. Semua orang harus menahan diri, menahan ego masing-masing bahwa pengajian itu bagus, pengajian itu baik. Namun, kiranya pengajian itu membawa mudarat, saya pikir bisa ditahan, dan dibicarakan bersama,” ujar Gus Fawait.

Gus Fawait menyampaikan Ustaz Hanan Attaki membawakan pengajian yang tak sesuai dengan kultur serta budaya masyarakat Jawa Timur, termasuk di dalamnya wilayah Desa Laden, Pamekasan.

“Toh, juga jangan sampai hal ini bisa memicu dan membelah masyarakat. Karena tujuan pengajian itu supaya kita lebih religius, mencintai bangsa-negara, keluarga, dan sesama. Maka, kalau kiranya pembicaranya itu tidak bisa diterima oleh masyarakat banyak di daerah sekitar, ya mbok ya dipikirkan, jangan memaksakan diri,” terangnya.

Gus Fawait berpesan bagi masyarakat yang hendak mendengarkan pengajian Ustaz Hanan Attaki, maka datangi asal wilayahnya, bukannya memaksakan menggelar pengajian pada wilayah yang warganya banyak tak menyukai sang ustaz.

Menurut Gus Fawait, penolakan yang masyarakat berikan kepada pengajian Ustaz Hanan Attaki di beberapa tempat di Jawa Timur bukanlah hal yang tidak wajar. Lantaran, ajaran yang Ustaz Hanan Attaki berikan tak sesuai dengan kultur-budaya masyarakat Jatim.

“Nah, maksud saya, tidak mungkin kalau tidak asap tidak ada api. Selama ini pernyataan ustaz itu mungkin tidak sesuai dengan masyarakat Jatim dan Pamekasan. Maka sebaiknya pihak-pihak terkait harus menahan diri, baik panitia maupun kawan kami di Pamekasan, jangan sampai jadi konflik horizontal,” tuturnya.

Komentar