Graha Nusantara – Jika pada umumnya masa inkubasi virus corona (COVID-19) berkisar hingga 14. Tetapi, masa inkubasi virus corona di Indonesia berkisar 5 hingga 6 hari, hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan wabah virus corona, Achmad Yurianto.
Jubir Pamerintah mengatakan, data hal tersebut berdasarkan pada evaluasi data, penambahan kasus pasien positif sebesar 219 kasus yang diumumkan, Jumat (10/4) sore hari ini dalam perss conference di Kantor BNPB Jakarta.
“Beberapa hari lalu kita melakukan evaluasi kasus baru terkait penambahan kasus baru. Ada satu hal yang kita pahami bahwa COVID-19 memiliki masa inkubasi terlama secara ilmiah adalah 14 hari. Namun, data yang kita miliki, rata-rata inkubasi yang di negara kita pada kisaran 5-6 hari,” kata Yuri
Yuri juga menjelaskan, bahwa gambaran penambahan kasus dari hari ke hari merepresentasikan yang terjadi pada 5-6 hari yang lalu.
“Artinya kasus positif yang kita dapatkan hari ini sebenarnya adalah kasus infeksi yang terjadi 5-6 hari yang lalu,” jelas Yuri.
Lebih jauh Yuri juga melanjutkan, bahwa untuk menghentikan penyebaran virus corona, pemerintah juga telah memberlakukan gerakan physical distancing (mengatur jarak) untuk diterapkan oleh masyarakat. Tetapi, kegiatan physical distancing yang terimplementasi dalam bentuk tetap di rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, hingga beribadah dari rumah ini tidak bisa dijalankan dengan baik. Sehingga penularan masih terjadi. Ini terlihat dari penambahan kasus hari ini sebanyak 219 kasus.
Karenanya, pemerintah memberikan kesempatan kepada para pemerintah daerah secara berjenjang secara terstruktur, untuk mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.
Mengenai PSBB, Yuri menjelaskan, bahwa hakikat dari penerapan PSBB adalah untuk menegaskan kembali pembatasan aktivitas sosial orang per orang agar tidak terjadi penularan.
“Mari patuhi bersama physical distancing. Untuk tetapkan PSBB ini, salah satu cara secara komitmen untuk melakukan physical distancing,” ujar Yuri. (gn.btr)
