Banyak Mafia Import Minyak, Jokowi Kesal

Jakarta – Presiden Jokowi kesal dan kecewa, melihat persoalan import minyak yang dilakukan para “mafia” sangat membebani APBN Indonesia.


“Ada yang senang impor minyak, saya pelajari detail, gak benar ini. Avtur masih impor, padahal CPO bisa jadi avtur. Kok kita senang impor? Karena ada yang hobi impor, ekonomi kita mandeg karena hal seperti ini.” Tuturnya.


Jokowi mencurigai adanya upaya pencegahan pembuatan kilang minyak.
“Hobi import minyak, karena apa? Karena untung besar,” sambung Presiden RI, Selasa (17/12).


Fahmy Radhi selaku Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dibentuk Presiden, mengatakan perolehan mafia rente impor minyak bisa sampai US$ 2-3 barel per hari. 
Jika ditotal, setiap harinya Indonesia mengimpor sebanyak 800 ribu barel berupa produk BBM dan minyak mentah.


Keuntungan, mafia-mafia itu mendapatkan sekitar US$ 2,4 juta sehari atau Rp 33,6 miliar dari hasil tersebut, maka sebulan keuntungannya mencapai Rp 1 triliunan.
Fahmy menuturkan, kalau import minyak dilakukan melalui blinding dan blending di Petral Singapore.


“Bidding Petral dilakukan secara on line. Tapi agak aneh, beberapa NOC pemenang bidding dari negara bukan penghasil Minyak, seperti Italia, Vietnam, dan Maldives,” paparnya.


Meskipun Petral sudah bubar, menurut beberapa pejabat ulah importir minyak masih terus berlanjut.

Komentar