Jurus Menteri BUMN Mencegah Penyebaran COVID-19

Graha Nusantara – Penyebaran wabah virus corona terus meningkat, sejak jokowi mengumumkannya pada bulan maret bulam lalu. Sampai saat ini, pasien positif corona sudah mencapai jumlah yang tidak sedikit, yaitu 309 orang.

Tak sampai disitu, pencegahan virus tersebut terus dilakukan baik oleh pamerintah pusat dan daerah, tak terkecuali Menteri BUMN, juga ikut berperan aktif untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini.

Berikut gebrakan-gebrakan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam melakukan pencegahan virus corona (COVID-19):

Membuka Relawan Pencegahan COVID-19

Dalam hal ini, Menteri BUMN mengajak masyarakat bersatu padu melawan dan mencegah penyebaran virus corona.

“saya mengajak, putra-putri terbaik bangsa untuk bersatu padu menjadi volunter kemanusiaan menuju Indonesia sehat,” kata Menteri BUMN dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/3/2020).

“Kami mengimbau kepada masyarakatdapat mendukung dan mengkomunikasikan langkah mulia ini demi bangsa dan negara yang kita cintai. Mari bersatu melawan virus corona. Kobarkan semangat untuk Indonesia maju dan kuat,” lanjutnya

Bagi masyarakat yang ingin bergabung delam volunter, bisa mendaftarkan diri di http://tiny.cc/Volunteer_COVID19.

Menyulap Hotel, Menjadi Ruang Isolasi

Menteri BUMN, Erick Tohir berencana untuk mengubah Hotel Putra Comfort, Jakarta, guna menampung Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19.

Seperti yang disampaikan oleh staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, bahwa hotel yang berjumlah 65 tempat tidur dan ditambah 52 tempat tidur jadi safe house.

“Jadi nanti yang 65 itu (tempat tidur di RS) ditambah 52 (tempat tidur) yang di hotel untuk ODP, jadi safe house,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pada Selasa (17/3).

Stok Obat Untuk Pasien Covid-19

Menteri BUMN juga mengatakan, bahwa saat ini BUMN farmasi telah menyiapkan obat untuk pasien COVID-19 yang cukup untuk 60.000 pasien.

“Jumalahnya juga cukup signifikan, bisa sampai 60.000 pasien. Nah ini sudah kita siapkan, stoknya ada untuk yang sakit,” kata Erick dalam video conference dengan wartawan, Jumat (20/3).

Tak hanya sampai disitu, Menteri BUMN tersebut juga mengatakan, bahwa pihaknya nyetok obat tesebut seperti obat-obat yang juga telah di konsumsi oleh beberapa negara.

“Jadi bukan kita ujug-ujug sok tahu sendirian, tapi karena obat ini juga sudah di pakai di beberapa negara,” lanjutnya.

Pesan Alat Tes Virus Corona

Menteri BUMN tersebut, mengaku telah menginstruksikan perusahaan plat merah untuk memesan ratusan ribu rapid test COVID-19 dari China. Dia juga mengatakan dengan adanya alat tes tersebut, pengecekan dapat dilakukan secara massal.

“Kami sudah pesan sekitar 500.000 (rapid test). RNI lagi kerja sama dengan China itu mau produksi rapid test,” kata Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, Rabu (18/3).

“walaupun rapid test ini bukan tes terakhir, kalu dia positif (corona), dia melangkahlagi ke tes lab. Paling tidak dia sudah punya kepastian tahap awal. Jadi, Indikasi corona langsung ketahuan. Kalau sudah ada kecenderungan corona langsung test swab,” lanjutnya

Selan itu, Arya juga memastikan bahwa rapid test harganya tidak mahal, tetapi dirinya belum merinci harga dari rapid test tersebut.

“Enggak mahal. Ada deh, tunggu saja. Yang jelas pasti lebih murah dari tes di RS,” jelasnya (*)

Sumber: Kompas