Graha Nusantara, Jakarta – Beberapa bulan terakhir pasar mata uang kripto alami penurunan yang cukup tajam. Bahkan kerugian tidak hanya dialami para investor saja, bos-bos besar kripto turut mengalami hal sama.
Kini, kapitalisasi pasar sekitar US$ 2 triliun atau setara dengan Rp 30.000 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) sejak mencapai puncaknya pada bulan November.
Kondisi ini mendorong sejumlah perusahaan ke ambang kebangkrutan dan fatalnya bisa berdampak pada PHK massal di seluruh industri kripto.
Pelemahan kripto sebagian dipengaruhi oleh The Fed yang terus menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi yang melonjak. Namun, langkah tersebut tidak seirama dengan investor, sehingga investor semakin menghindari aset berisiko, termasuk kripto.
Dampak tersebut sangat terasa ketika Perusahaan Coinbase mengumumkan PHK ratusan karyawannya setelah melakukan ekspansi yang terlalu cepat selama pasar bullish tahun lalu.
Sejak awal Juni, perusahaan-perusahaan telah mengumumkan lebih dari 1.800 pemutusan hubungan kerja, membuat industri yang sebelumnya berkembang pesat setelah berhasil membajak banyak pekerja dari Wall Street dan Silicon Valley dalm kondisi genting.
