Disurati WHO Tentang COVID-19, Ini Tanggapan Pemerintah RI

Graha Nusantara – Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah tanggapi surat yang dikirim oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Surat tersebut berisikan permintaan WHO agar Indonesia menetapkan virus corona sebagai pandemi dan kekhawatiran WHO terhadap alat test kesehatan di Indonesia.

Achmad Yurianto memastikan pemerintah sudah menyediakan 10.000 alat tes, dan sebagian di antaranya diserahkan ke Unair.

“Ada 10.000 (alat) sudah sudah kita beli, sudah ada di Unair sebagian,” ungkap Yurianto. Guna mempercepat penanggulangan, Yurianto juga menyebut apabila 10.000 alat berbentuk reagen ini masih kurang, maka pemerintah bersedia menambahnya.

“Sudah (dibeli alatnya), saya tambahin lagi kalau kurang,” tuturnya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes itu juga menyebut dalam satu hari saja, pemerintah menerima lebih dari 300 spesimen yang harus diperiksa dan dikonfirmasi lebih lanjut. “(Hari ini) ada 300 (sampel spesimen) sekian, saya nggak hafal,” imbuhnya.

Terakhir, ia juga menegaskan pemeriksaan spesimen ini adalah gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Apalagi ini merupakan sampel hasil tracing atau penelusuran pemerintah, terhadap mereka yang melakukan kontak dengan orang positif. Baik sebagai orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

“(Periksa spesimen) nggak (bayar). Yang bayar, bayar ke saya aja,” candanya sambil berseloroh.