Kesejahteraan Rakyat Dan Kemajuan Negara Bergantung Pada Kinerja Birokrasi Pemerintah Yang Ramping, Efektif Dan Efisien

Oleh: Hasanuddin Hamami (Ketua Umum Jaros 24)

Indonesia di mata dunia dianggap sebagai salah satu negara yang paling sukses dalam mengatasi efek wabah covid 19 di dunia. Prestasi pemerintahan Indonesia dalam penangan covid 19 dipuji oleh berbagai pimpinan negara dan PBB. Dan dijadikan inspirasi dan role model untuk mengatasi berbagai permasalah sosial dan ekonomi akibat wabah tersebut. Keberhasilan itu dianggap sebagai buah dari kebijakan pemerintahan Joko Widodo yang telah mengorganisir seluruh perangkat lembaga pemerintahan secara efektif dan efisien untuk bekerja secara sistemik dan optimal.

Namun keberhasilan pemerintah itu kemudian diintrupsi oleh problem baru yakni kelangkaan minyak goreng (migor). Sebuah peristiwa yang ironis. Karena Indonesia sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia mengalami kelangkaan suplai migor. Berbulan-bulan pemerintah berusaha mengatasi persoalan kelangkaan migor yang tak kunjung selesai bak benag kusut. Sampai akhirnya pemerintah bertindak tegas dengan mengeluarkan keputusan krusial-genting yakni menutup keran ekspor bahan mentah dan bahan jadi migor. Hasilnya cukup menggembirakan. Akhirnya kondisi suplay migor mulai membaik. Pasokan migor telah memenuhi kebutuhan pasar meski harganya belum kembali turun seperti harga semula yang disebabkan oleh berbagai faktor yang bersifat lokal maupun global. Kemudian presiden Jokowi masih terus berusaha menangani permasalahn migor. Presiden ingin terus meningkatkan perbaikan sistem tata kelola migor, maka ditunjuklah Menko kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, orang kepercayaan presiden untuk melakukan pembenahan lebih sistemik dan sustainable dalam urusan tata niaga migor.

Dua fenomena ekonomi tersebut di atas temencerminkan realitas akibat kinerja lembaga pemerintahan. Dalam upaya mengatasi wabah covid 19, pemerintahan menunjukkan kinerja organisasi yang efektif (usaha yang mengakibatkan hasil positif, manjur dan berhasil) dan efisien (usaha yang tepat, cermat dan berdaya guna). Sebaliknya fenomena problem kelangkaan migor menunjukkan birokrasi pemerintah yang tidak efektif dan tidak efisien.

Berdasarkan survei yang dilakukan Asian Development Bank (ADB pada tahun 2016), menunjukkan bahwa negeri yang memiliki efektivitas dan efisiensi di dunia diantaranya adalah Singapura, Korea Selatan, Finlandia, Jepang dan China. Negara-negara tersebut telah berhasil meningkatkan pendapatan negara secara signifikan. Tata kelola birokrasi pemerintahannya menunjukkan efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan program yang berujung pada kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya.

Aksi Perampingan Birokrasi untuk Efektivitas dan Efiseinsi

Menurut para ahli bahwa langkah untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan birokrasi dapat dilakukan dengan rangkaian tahapan berikut.

Penyusunan Paradigma Pembangunan yang Benar

Memulai dari perumusan paradigma kerja pemerintah pusat dan daerah yang berlandaskan pada visi, misi yang telah ditentukan. Bahwa dalam perumusan kebijakan dan program pemerintah harus berbasis pada orientasi pencapaian visi kerja pemerintah. Dilaksanakan secara bertahap sesuai misi dari visi. Sehingga dapat dkerjakan secara efektif mencapai target. memperoleh hasil yang efisien memberi manfaat banyak bagi masyarakat baik di bidang sosial, ekonomi maupun politik. Hilangkan cara berpikir perumusan dan pelaksanaan program pemerintah yang ‘asal gugur kewajiban’. Tak sesuai visi besar yang hendak dituju. Tak terbimbing misi spesifik dalam pelaksanaan program sehingga terjadi pembengkakan struktur birokrasi yang tak bermanfaat. Mengakbatkan inefisensi pembiayaan program. Hasil yang dicapai tidak sesuai kalkulasi ekpektasi yang seharusnya yang akibatnya mubazir. Akhirnya rakyat harus menanggung kerugian; berkewajiban membayar pajak namun tidak mendapatkan hak pelayanan yang baik dan kesejateraan ekonomi yang seharusnya.

Internalisasi Budaya Kerja Profesional

Harus dilakukan pembudayaan kerja yang professional di kalangan birokrasi pemerintah baik pusat maupun daerah. Sebagai inspirasi. Menurut para ahli, secara sosiologis negara bangsa ras kuning, Jepang, Cina, Korea Selatan mengalami kemajuan pesat karena memiliki mentalitas kerja sungguh-sungguh dan professional. Mereka terbiasa bekerja total. Karenanya mereka dikenal sebagai negeri strong state (negeri yang kuat). Tiga ranah di negeri tersebut yakni ranah pedidikan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat telah terbiasa mengimplementasikan spirit kuat untuk membentuk mentalitas generasi yang keras dan teguh. Karenanya negeri ras kuning mengalami kemajuan pesat melampaui negeri ras melayu yang lembek (soft state). Bahkan kemajuan negeri ras kuning mampu duduk sejajar dengan dengan kemajuan negeri dari rumpun anglo saxon (bangsa Eropa Britania Raya) seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat.

Peningkatan Kualitas Pendidikan

Harus meningkatkan kualitas pendidikan. Di era kini, jika sebuah negeri ingin mengalami kemajuan pesat harus ditopang oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdidik. Terlebih saat ini kita telah masuk pada era industri digital, industri 4.0 bahkan era industri 5.0. Setiap negara secara rela atau terpaksa harus memprioritaskan dan mengalokasikan anggaran besar untuk peningkatan kualitas pendidikan agar mampu merespn cepat setiap perubahan dan mengakselerasi pencapaian setiap target dan tujuan dari program yang telah ditentukan. “Kemajuan sebuah negara ditentukan oleh kecepatan pergerakannya dalam merespon perubahan bukan ditentukan oleh besar kecilnya sebuah negara”, ujar Presiden Joko Widodo. Hal ini dertegas lagi oleh laporan hasil penelitian ADB. Dikatakan ADB bahwa “negara berkembang Asia perlu meningkatkan investasi dalam pendidikan tinggi dan pelatihan, inovasi, teknologi informasi dan komunikasi dan meningkatkan lembaga-lembaga ekonomi mereka untuk memungkinkan mereka untuk melompat melampaui kemajuan negara tingkat menengah”. Dengan kualitas pendidikan yang tinggi Indonesia akan mengalami peningkata efektivitas dan efisiensi birokrasi sehingga dapat berlari cepat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteran rakyat.

Restrukturisasi Birokrasi

Restrukturisasi organisasi dan personalia biokrasi harus dilakukan. Seperti diketahui bahwa kultur struktur di pemerintahan Indonesia baik pusat maupun daerah seringkali mengalami pembengkakan. Sehingga akselerasi kinerja brokrasi cendrung lamban, tidak efektif dan tidak efisien. Ini semua akibat dari jenis struktur yang disusun tanpa basis visi dan orientasi yang tepat. Sering overlapping (tumpang tindih) dan overload (kelebihan muatan). Maka perlu dilakukan kajian mendalam dan cepat untuk menyusun struktur yang efektif menopang pelaksanaan program sesuai target dan tujuan yang telah ditentukan.

Efisiensi Anggaran

Efisiensi anggaran wajib menjadi perhatian, agar hasilnya memberi manfaat besar bagi rakyat. Yang perlu diketahui adalah bahwa ketidakefektifan susuna struktur birokrasi bukan cuma menimbukan akibat buruk pada struktur yang bengkak, lamban, overlapping dan overload tapi juga menimbulkan penggunaan anggaran pemerintah menjadi tidak efisen sehingga minim manfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat bahkan dapat saja menjadi mubazir. Annggaran digunakan untuk membayar gaji pegawai yang berjumlah banyak namun dengan hasil pencapaian target yang minim. Tidak berpengaruh pada peningkatan kemajuan negara.

Romantisme Tentang Banten Untuk Menjadi Sentra Wisata Religi Baru Sekelas Bali

Andai saja kinerja birokrasi pemerintahan pusat dan daerah berjalan secara efektif dan efisien maka akan mampu merealisasikan seluruh programnya dengan baik sesuai target dan tujuan yang telah ditentukan. Sejurus dengan itu tumbuh harapan dan romantisme tentang kebesaran kesultanan Banten yang pernah ada agar menjadi spirit pembangunan wilayah Banten yang bermartabat dan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Banten.

Serperti yang diketahui warga Banten adalah bahwa wilayah Banten mengandung unsur ‘gen sejarah yang hebat’. Dalam sejarahnya, kesultanan Banten pernah mengalami kejayaan pada era Sultan Ageng Tirtayasa. Ada ragam jejak kejayaan Banten yang harus menjadi spirit yang diadopasi oleh warga dan pemerintahan provinsi Banten,

Fundamental Kejayaan Banten

Pada masa jayanya, di bidang sosial politik, kesultanan Banten ditopang oleh spirit kegamaan Islam yang kuat yang menjadi basis spirit dan nilai dalam pengelolaan roda pemerintahan. Eksistensi kejayaan kesultanan Banten di bidang ekonomi ditopang oleh terobosan program pembangunan agraris. Sultan membuka lahan-lahan pertanian baru yang ditopang oleh dukungan kanal-kanal irigasi baru sehingga menghasilkan kemakmuran pertanian rakyat. Di bidang perdagangan kesultanan banten menggenjot pemasukan dari sektor perniagaan komoditas wilayah Banten. Juga meningkatkan pemasukan dari pajak para pedagang asing yang bertransaksi di pelabuhan Banten.

Sentra Wisata Religi baru

Dalam rangka mengambil manfaat dari romantisme atas kejayaan kesultanan Banten, maka warga dan pemerintahan provinsi Banten dapat membangun Banten menjadi sentra wisata religi baru. Bagaimana cara membangunnya? Warga dan pemerintah provinsi Banten dapat melakukan shopping idea (belanja ide) dari kehebatan obyek wisata Bali yang telah mendunia. Tentu adopsi idenya dapat disesuaikan dengan konten dan konteks wilayah Banten.

Menurut para ahli, dunia pariwisata Bali hidup maju dan populer ke seantero jagad dunia karena merupakan kristatlisasi dan paduan dari ragam unsur. Yakni paduan dari keindahan alam yang menimbulkan julukan sebagai pulau dewata. Kekayaan seni budaya yang eksotik yang memukau mempesona bagi setiap turis yang mengunjunginya. Tradisi keagamaan yang menyatu dalam perilaku dan budaya masyarakat Bali yang menjadi ekspresi yang mengesankan hati setiap turis. Kesatuan ekosistem keindahan alam, kekayaan seni-budaya, keterampilan pengrajin dan keramahan masyarakat Bali yang inklusif terbuka kepada setiap turis dan pendatang telah membuat Bali menorehkan kenangan manis di hati yang membuat turis ingin kembali datang mengunjungi Bali. Akumulasi alasan inilah yang membuat Bali tidak pernah membuat para turis bosan dan selalu ingin kembali datang.

Lalu bagaiman ekosistem alam dan budaya Banten? Apakah bisa bernasib baik seperti Bali? Harusnya bisa. Karena secara alam, Banten memiliki beberapa pantai yang indah yang dapat memikat hati turis. Juga Banten memiliki bangunan-bangunan bersejarah bernilai tinggi jika ditata kembali berdasarkan konsep, visi, misi yang berestetika dengan merestrukturisasi bangunan historis itu menjadi bangunan yang memikat. Mencerminkan arsitektur kuno yang menawan sekaligus merefleksikan kebesaran kisah kesultanan Banten yang telah membangunnya. Turis sangat menyukai bangunan-bangunan lama nan indah yang kaya kisah-kisah yang bernilai merefleksikan kemegahan imaginasi budaya pada zamannya.

Pada sisi keagamaan, masyarakat Banten dikenal memiliki tradisi keagamaan yang kuat. Banten dikenal sebagai daerah ulama dan santri. Kisah-kisah perjuangan dan pergolakan ulama dan santri sangat menarik. Misalnya, bagaimana kisah sultan Hasanudin yang menaklukkan prabu Pucuk Umun yang Beragama Sunda Wiwitan (Hindu) lewat adu kesaktian yang direpresentasikan lewat pertarungan adu ayam jago. Ini akan bisa menjadi kisah cerita yang didesain secara teaterikal untuk digelar menghibur turis di sebuah arena teater. sebagaimana tradisi masyarakat Bali yang biasa menyuguhi turis dengan gelaran kisah Ramayana atau Mahabarata yang berlatar agama Hindu. Demikian juga realitas kehidupan masyarakat Baduy dapat menjadi obyek kunjungan untuk menyaksikan bagaimana nilai-nilai kearifan lokal Banten itu terus tumbuh abadi di tangan masyarakat Baduy. Tradisi dan budaya leluhur Masyarakat Banten yang mulya terus dilestarikan oleh para keturunannya.

Karya seni-budaya masyarakat Banten meski tak sekaya masyarkat Bali namun ada sekian seni budaya Banten yang bisa terus dikembangkan dan diberdayakan sesuai dengan tradisi yang sudah tumbuh. Seperti seni debus, pencak silat, tari cokek, tari topeng dan lain-lain.

Kinerja birokrasi pemerintahan provinsi Banten yang efektif dan efisien harus dapat melestarikan nilai- nilai kearifan budaya dan religi masyarakat Banten. Sekaligus harus mampu mendesain dan membuat Ekosistem alam dan budaya masyarakat Banten untuk dapat mendukung Banten menjadi wilayah sentra wisata religi yang eksotik mempesona yang dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan kehidupan masyarakat Banten. Semoga. Amiin.