Gubernur Herman Deru Perkuat Identitas Ulu Melayu di Sumsel

PALEMBANG – Gubernur Sumsel H. Herman Deru terus memperkokoh identitas Sumsel sebagai ulu melayu atau titik awal Melayu bermula sebelum menyebar ke seluruh Sumatera, Kalimantan, hingga Semenanjung Malaysia.

Salah satunya dengan mendukung peluncuran lagu dan klip berjudul Bukit Seguntang Ulu Melayu karya Fir Azwar, di halaman Taman Bukit Siguntang Palembang, Selasa (9/11) siang.

Di sela peluncuran, Herman Deru yang juga Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia mengungkapkan bahwa sejarah melayu yang bermula dari Palembang tepatnya di Bukit Siguntang mestinya menjadi kebanggaan masyarakat dan zuriat yang perlu terus dipertahankan.

” Makanya Saya apresiasi sekali pada semua pihak yang menggagas acara peluncuran lagu dan klip ini. Kita perlu ingatkan ke zuriat bahwa kitalah asal muasal melayu sebelum Riau, Malaysia, Singapura dan lainnya,” jelas Herman Deru yang juga menjabat sebagai Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia tersebut.

Herman Deru meyakini dengan memperkuat identitas melayu dalam kehidupan sehari-hari maka semakin membentengi generasi muda dari beberapa pengaruh negatif budaya asing yang masuk.

Menurut Herman Deru kelestarian adat istiadat dan budaya melayu ini adalah tanggungjawab semua pihak bukan hanya pejabat, pengusaha, atau penggiat seni.

Upaya untuk mempertahankan budaya melayu ini kata Herman Deru tidak dengan implementasi penggunaan pakaian adat namun juga perlu dukungan kebiijakan dari pemerintah. Untuk itu Ia berkomitmen mendorong kegiatan serupa di seluruh kab/kota se Sumsel.

“Salah satu contohnya di Pemprov sekarang sudah lahir Perda kearifan lokal. Perlahan kita kuatkan budaya melayu ini dari ornamen tanjak di kantor-kantor dengan nuansa songket. Supaya anak cucu paham bahwa Sumsel ini punya peradaban yang luar biasa,” papar Herman Deru.

Di tempat yang sama Ketua Panitia Acara Vebri Alintani mengatakan, moment ini sangat penting tak ubahnya menyambut kelahiran buah karya intelektual dari putra daerah yakni Fir Azwar.

Adapun peluncuram lagu dan klip ini sebagai upaya mengingatkan kembali kepada masyarakat luas bahwa Bukit Siguntang Palembang merupakan asal usul raja-raja melayu.

” Tidak banyak lagu berbasis sejarah di Palembang. Lagu Seguntang Ulu Melayu ini menjadi yang kedua setelah Gending Sriwijaya,” jelasnya.

Melalui lagu ini diharapkan keturunan melayu di semenanjung Malaysia juga Singapura tertarik ke Palembang untuk melihat asal muasalnya.

” Dengan lagu ini kita ingin menegaskan bahwa Ulu Melayu ini memang di Palembang, Sumsel. Hal ini merujuk pada sejarah yang sudah membuktikan dan temua arca, stupa dan lainnya di lokasi Bukit Seguntang,”
jelas Febri.

Selain penampilan lagu Seguntang Uly Melayu dan tarian, kegiatan peluncuran tersebut juga dimeriahkan dengan penyerahan lukisan Nila Utama buah karya dari Kabag Logistik
Polrestabes Palembang Kompol Gustavianus kepada Gubernur Sumsel Herman Deru. Serta penyerahan lukisan yang sama kepada pencipta lagu Seguntang Ulu Melayu Fir Azwar.

Dalam penampilannya pemnawa lagu Rita Syakira tampak didampingi musisi lainnya seperti Bottong Olala dan musisi nasional Hendri Lamiri.

Turut hadir, Sultan Mahmud Baddarudin IV, Fawwaz Diraja, Pencipta Lagu Siguntang Ulu Melayu, Fir Azwar, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Susanto Ajis, SH, Anggota DPRD Provinsi Sumsel, H. Sri Sutandi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sumsel, Rosidin Hasan, Kepala SMA/SMK Se-Kota Palembang yang hadir/mewakili, dan Paea OPD Prov Sumsel yang hadir.