Makanan Panas dalam Plastik, Hati-Hati Bisa Sebabkan Kanker

Grahanusantara.co.id, Jakarta –  Dilansir dari laman Vanguard, ahli ekologi, Nnenna Didigu mengungkapkan makanan panas yang dikemas dalam kantong plastik berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal itu karena makanan tersebut, biasanya sudah terkontaminasi dengan bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi kantong plastik.

Ada berbagai bahan kimia pada kantong plastik, seperti polietilenpolivinil klorida, dan polistirena, yang bisa berbahaya bagi manusia bila dikonsumsi. Selain itu, bahan-bahan kimia lain yang juga bisa ditemukan pada kantong plastik, yaitu styrene dan bisphenol-A, juga bisa menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan mengganggu masalah reproduksi. Didigu mengungkapkan bahwa jumlah orang yang mengidap penyakit ginjal dan tenggorokan, kanker dan infertilitas semakin meningkat. Hal itu sebagian besar disebabkan karena banyak orang makan-makanan panas yang dibawa dalam plastik atau kantong plastik.

Makanan yang dikemas dalam kantong plastik biasanya terkontaminasi oleh bahan kimia tersebut, ketika dimasukkan dalam keadaan panas atau ketika dipanaskan. Ketika makanan panas dikemas dalam plastik, pertukaran kimia antara plastik dan makanan dimaksimalkan oleh suhu tinggi dan sifat makanan. Bila seseorang mengonsumsi makanan panas yang dikemas dalam kantong plastik untuk waktu yang lama, ia berisiko tinggi untuk mengalami masalah kesehatan yang serius.

Dilansir dari New Indian Express, Dr M Madhusudhan Babu, pengawas di rumah sakit pemerintah King George, juga menyarankan untuk tidak mengonsumsi air dalam wadah plastik yang sudah terkena sinar matahari secara langsung. Air kemasan yang terkena sinar matahari pada suhu lebih dari 280 derajat Celsius bisa menjadi racun bagi tubuh manusia. Hal itulah yang mengakibatkan banyak kasus gagal ginjal dan hati di antara orang Nigeria. 

Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, penggunaan kantong plastik yang banyak untuk mengemas makanan juga berdampak buruk bagi lingkungan. Hal itu karena kantong plastik tidak bisa diurai secara hayati.