Graha Nusantara – Jungle School, itulah nama sekolah yang berada di Jl. Setiyaki, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Slatiga. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2015 lalu, sampai saat ini sekolah tersebut belum memiliki aliran listrik. Namun meski begitu, sekolah ini memiliki jumlah siswa yang bersal dari 17 negara.
Seperti yang kami lansir dari kompas, Elia Tambunan, Pengelola Jungle School, mengungkapkan, bahwa saat ini total siswa di sekolah ini total sudah 130 siswa yang belajar dari tingkat PAUD, TK dan SD.
Selain itu, Elia juga mengatakan, bahwa untuk saat untuk SD di Jungle Scholl hanya sampai pada kelas 4 SD.
“Untuk SD, saat ini baru sampai ke kelas empat,” ucap Elia, senin (2/3).
Meskipun tanpa menggunakan aliran listrik, sekolah ini tak pernah gelap, mereka memanfaatkan botol air mineral sebagai dinding dan atapnya. Ada botol-botol yang di isi air sebagai pantulan dari sinar matahari.
“Ruang kelas di Jungle School terus bertumbuh, itu dinding juga di bantu siswa untuk pembersihan botolnya, untuk yang menyusun dan membangun itu tukang,” lanjut Elia
Dengan konsep sekolah tanpa sekat, sekolah ini mampu menarik minat siswa dari luar negeri, diantaranya Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan, Jepang, Bangladesh, Srilanka, India, dan beberapa negara lainnya di eropa.
“Selain dari Salatiga, siswanya juga ada yang berasal dari daerah jawa tengah. Orang tuanya ada yang bekerja atau studi, belajar Bahasa Indonesia,” Jelas Elia.
Untuk basis pembelajaran di Jungle School tetap menggunakan kurikulum nasional sebagai basis pembelajaran, tetapi cara penyampaiannya di improvisasi karena berasal dari berbagai daerah.
“Semua tetap sesuai kurikulum. Kita mengenalkan calisting, IPA, IPS, Sejarah, dan juga pengenalan agama,” kata Elia
Elia juga menjelaskan, bahwa setiap kelas ada 2 guru, namun jika ada siswa yang berkebutuhan khusus ditambah satu guru lagi. Dan sampai saat ini, di Jungle School sudah ada sekitar 39 guru yang mengajar.(*)
