Kenali Dampak Buruk Bunyi Kretek di Badan

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Pada dasarnya, sendi yang mengeluarkan bunyi saat melakukan peregangan tidak akan menyebabkan masalah serius pada sistem gerak tubuh. Jadi, sekali dua kali melakukannya mungkin tak akan memberi dampak yang besar.

Namun, meski rasa pegal linu hilang setelah membuat sendi berbunyi “krek”, ternyata itu hanya bersifat sementara. Belum lagi, jika hal ini menjadi kebiasaan, tentu akan melenceng dari aturan sendi yang sebenarnya.

Apalagi, tulang rawan memiliki sifat elastis dan lentur. Alhasil, terlalu sering mengeluarkan bunyi saat melakukan peregangan berpotensi menghancurkan bagian-bagian yang terdapat di dalamnya.

Ya, terlalu sering membuat sendi gerak mengeluarkan bunyi dapat membuat sendi membesar dan membuat persendian pada bagian tubuh tersebut melemah.

Sebagai contoh, jika Anda sering melakukannya pada buku-buku jari, tangan akan semakin melemah dan kekuatan genggaman hanya tersisa seperempat dari kemampuan awal.

Sementara itu, apabila sering membuat sendi pada area leher mengeluarkan bunyi, hal ini akan meningkatkan risiko terkena stroke karena kebiasaan ini dapat memicu kerusakan arteri dan pembuluh nadi.

Bahkan, bila gerakan tersebut dilakukan pada area leher dan mengalami saraf terjepit, dampaknya bisa menghambat komando otak ke organ anggota gerak pada tubuh.