Terbongkar! Begini Kelakuan SBY Sebenarnya

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Mantan kader Partai Demokrat Jhonny Allen Marbun membongkar bagaimana sebenarnya kelakuan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Partai tersebut selama ini.

Jhonny juga mengatakan SBY bergabung Partai Demokrat pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan partai itu lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2004. Dimana saat itu, SBY memasukkan nama mendiang istrinya sebagai wakil ketua umum serta hanya menyumbang uang senilai 100juta rupiah.

Tujuan politik sejatinya adalah baik. Namun, tak jarang banyak orang menghalalkan berbagai cara untuk menggapai kekuasaan. Setelah tersiar kabar mengenai SBY yang diungkap oleh Jhonny Allen, Partai Demokrat pun tanpa hentinya menjadi topik pembicaraan di berbagai media. Dimana selah satunya tagar Dosa Curang Pemilu SBY menjadi trending topic di media sosial twitter Selasa 2 Maret 2021.

Dalam salah satu postingan yang mengutip tagar tersebut, beredar sebuah gambar yang berisikan pernyataan Jhonny Allen yang mengungkapkan sejumlah pelanggaran yang berlangsung selama Pemilu 2004. Dalam tulisan tersebut, dikatakan bahwa pemilu 2004 adalah yang terburuk. Dimana masih terjadi pelanggaran disana-sini. Dari persoalan money politics, hingga manipulasi perhitungan suara.

Bukan hanya Pemilu 2004, bahkan kabar kecurangan pemilu 2009 pun kembali menjadi perbincangan. Setelah beberapa tahun silam mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta kepada KPK menelusuri aliran dana yang masuk untuk kampanye SBY pada tahun 2009 lalu.

Bukan tanpa sebab, Anas dapat berkata demikian. Karena tersangka kasus korupsi Hambalang tersebut adalah bagian dari tim pemenangan pemilu 2009. Maka dari itu, dipastikan dirinya tahu banyak perihal aliran dana kampanye pilpres yang dimenangkan pasangan SBY dan Budiyono tersebut.

Pepatah mengatakan, jika kita ingin mengetahui karakter seseorang berilah dia kekuasaan. Kekuasaan sama halnya dengan sebuah senjata. Dapat digunakan untuk hal baik bahkan hal buruk sekalipun.

Partai Demokrat telah dicap sebagai partai dinasti sejak Kongres Luar Biasa pertama di Bali pada 2013. Dalam kongres itu, SBY terpilih menjadi ketua umum, dan anaknya Edhie Baskoro sebagai sekretaris jenderal partai.

Jhoni juga menyinggung SBY telah melakukan pelbagai upaya untuk melanggengkan kekuasaannya di Demokrat. Salah satunya dengan melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat di bawah kendali Anas Urbaningrum pada 2013 silam.

Tidak berhenti sampai disitu, Jhonni Allen juga mengungkapkan bahwa SBY telah merekayasa hasil Kongres V Demokrat. Dimana dalam Kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono dipilih menjadi Ketua Umum Partai.

Terpilihnya AHY menjadi ketua umum, bisa dikatakan berkat kekuasaan yang dimiliki oleh ayahnya, yakni SBY. Di zaman yang serba transparan dampak teknologi ini, kita dapat melihat sendiri bagaimana kualitas AHY dalam memimpin Partai besar tersebut.

Dengan SBY turun gunung, justru itu mempertegas kekurangan AHY. Naiknya minta gendong, seumpama turunpun minta digendong. Jika begitu, AHY tidak mau berproses untuk diri sendiri supaya langkah dan posisinya dalam partai Demokrat kuat.