Komisi VI DPR RI Akan Panggil Pengelola Tol Cipali

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Km 122 arah Jakarta amblas. Komisi VI DPR akan memanggil pihak pengelola tol tersebut.

“Kita akan panggil penanggung jawabnya,” kata Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza kepada wartawan, Rabu (10/2/2021).

Namun belum diketahui kapan pemanggilan itu dilakukan. Lebih lanjut Faisol meminta pengelola melakukan audit fisik Tol Cipali secara keseluruhan.

“Kita juga akan minta dilakukan audit fisik kondisi tol secara keseluruhan,” ujarnya.

Sebagai informasi, jalan Tol Cipali Km 122 amblas. Hal itu disebabkan gerusan lereng badan jalan akibat tingginya intensitas hujan di Jawa Barat sehingga membuat jalan retak sepanjang 40 meter.

Tol Cipali yang amblas membuat jalan tidak bisa dilewati oleh kendaraan, sehingga dilakukan penutupan dan pemberlakuan contraflow dari Km 117 hingga Km 126 sejak Selasa (9/2) dini hari.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Astra Tol Cipali selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah mengambil beberapa langkah untuk menangani Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Km 122 arah Jakarta yang amblas sejak Selasa (9/2) kemarin.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan pihaknya akan melakukan penanganan permanen untuk mencegah Jalan Tol Cipali amblas berulang. Untuk mengerjakannya, lokasi jalan yang longsor akan ditutup selama 1,5 bulan.

“Untuk penanganan permanen lebih lanjut, lokasi jalan yang longsor akan ditutup selama 1,5 bulan untuk dilakukan perbaikan dengan menggunakan bore pile untuk menahan longsor,” ujar Hedy dalam keterangan tertuli, Rabu (10/2).

Selain itu, pihaknya melakukan pemasangan sheet pile di sisi median untuk proteksi lajur A (dari arah Jakarta menuju arah Semarang) dan juga untuk proteksi potensi gerakan di lokasi sliding,” imbuhnya.

Untuk mengurangi beban lalu lintas Tol Cipali, juga akan dibangun dua lajur sementara di median (detour) sepanjang 200 meter dari Km 122+300 hingga Km 122+500 dengan waktu pengerjaan 10 hari. Bersamaan dengan pembangunan lajur sementara, Hedy meminta dibuat akses (sodetan) sementara untuk menuju contraflow jalur A dalam waktu 3 hari.

“BUJT sudah menunjuk konsultan dan kontraktor. Mereka sedang menyiapkan mobile office atau kontainer dan Selasa ini mulai persiapan detour dan mobilisasi alat serta sheet pile,” jelasnya.