Banjir Pekalongan Meluas Hingga ke Jalur Pantura

Grahanusantara.co.id, Pekalongan – Banjir yang merendam Kota Pekalongan meluas hingga ke Jalur Pantura tepatnya di Jalan KH Mas Mansyur. Arus lalu lintas dari arah Jakarta maupun Semarang sempat tersendat.

Minggu (7/2/2021), sekitar pukul 22.00 WIB ketinggian air di Jl KH Mas Mansyur mencapai 30 sentimeter. Arus lalu lintas juga tampak tersendat dari kedua sisi.

“Air meluap dari sungai Mbaro, ke perkampungan gang satu ini, kemudian ke Pantura. Itu saja warga terpaksa mengambil median jalan, agar air mengalir,” kata Ari Hidayat (27) Warga Bendan Gang 1, Kampung Gotong Royong yang lokasinya berada Jalur Pantura ini, Minggu (7/2/2021).

Tak hanya jalur Pantura, genangan air juga terlihat di sejumlah ruas jalan dalam kota. Di antaranya Jalan Hayam Wuruk, Jalan Salak, Jalan Blimbing, jalan Kurinci, Jalan Semarang, Jalan Surabaya, Jalan Jawa dan Jalan Sulawesi.

Sementara itu, di kawasan Sampangan banjir dilaporkan mencapai sekitar 1,7 meter malam ini. Ketinggian air ini meningkat usai Sungai Loji meluap. Imbasnya ratusan warga pun mengungsi.

“Air sejak pagi, cuma tidak tinggi, semata kaki. Siang mulai selutut, kemudian Sungai Loji meluap dan malam ini sampai 170 sentimeter,” kata Ketua RT 03/RW 09, Sampangan, Ahmad Dahlan (76) saat dimintai konfirmasi.

“Kalau di RT sini, jumlah warga yang mengungsi di Gedung Sebaguna ada 310 warga,” sambung Ahmad.

Selain permukiman di Sampangan, banjir di Kota Pekalongan juga melanda perkampungan Pesindon, Bugisan, Krapyak dan Klego. Banjir di lokasi tersebut terjadi karena limpasan air sungai yang meluap ke permukiman.

Berdasarkan data BPBD siang tadi tercatat ada 960 warga yang mengungsi akibat banjir di Kota Pekalongan. Ketinggian air banjir pun sejak siang tadi dilaporkan naik akibat diguyur hujan.