Presiden Filipina Rodrigo Duterte Mempersilahkan Warganya Gunakan Vaksin Pfizer dan BioNTech

Grahanusantara.co.id, Manila – Walaupun sebelumnya ada laporan di Norwegia soal kematian para lansia setelah disuntik vaksin yang dibuat oleh Pfizer dan BioNTech. Bahkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mempersilahkan pada warganya untuk memakai vaksin COVID-19 tersebut.

“Hampir semua orang yang saya kenal berebut untuk membeli (vaksin) Pfizer ini. Bagi saya, menurut saya vaksin ini bagus,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi larut malam, Selasa (19/1/2021).

“Jika Anda ingin mengikuti pengalaman Norwegia, silakan. Tidak ada yang akan menghentikan Anda,” lanjutnya.

Otoritas Norwegia mengatakan pada hari Senin (18/1) bahwa mereka tidak mengubah kebijakannya tentang penggunaan vaksin Pfizer dan BioNTech. Hal ini disampaikan menyusul laporan kematian di antara penerima yang sangat lemah setelah vaksin diberikan.

Dalam pidatonya, Duterte juga menegaskan pembelaannya atas kesepakatan pasokan pemerintah yang melibatkan CoronaVac, vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, China.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina (FDA) telah mengesahkan penggunaan darurat vaksin Pfizer, pertama kali disetujui di negara Asia Tenggara.

Pemerintah Filipina menargetkan untuk memulai imunisasi bulan depan. Filipina berharap dapat menginokulasi sekitar 70 juta orang, atau dua pertiga dari populasinya, tahun ini.

Duterte mengatakan vaksin Sinovac sekarang digunakan di Thailand, Malaysia, Indonesia, Turki, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Brasil, dan sejauh ini belum ada laporan kematian.

Duterte meyakinkan publik tentang kesepakatan pasokan vaksin tersebut bebas korupsi, setelah Senat meluncurkan penyelidikan atas transaksi pemerintah di tengah pertanyaan tentang transparansi harga dan efikasi.

Perusahaan asal Amerika Serikat ini, yang bermitra dengan perusahaan Jerman BioNtech dalam pembuatan vaksin Corona, mengaku sudah menerima laporan kematian usai divaksin tersebut dan sedang bekerja sama dengan Norwegian Medicines Agency (NOMA) untuk mengumpulkan informasi yang relevan.

Otoritas Norwegia memprioritaskan imunisasi warga di panti jompo, kebanyakan sudah sangat tua dengan kondisi medis bawaan dan sebagian sudah berada di tahap akhir penyakitnya.
NOMA memberi konfirmasi bahwa angka insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan dan sesuai dengan ekspektasi. Semua laporan kematian akan dievaluasi secara menyeluruh oleh NOMA untuk menentukan apakah insiden itu berhubungan dengan vaksin.