Update Keadaan Pengungsian Korban Gempa Sulbar

Grahanusantara.co.id, Mamuju – Beberapa pengungsi korban gempa Sulbar telah dipindahkan ke dalam Stadion Manakarra, yang di dalam Stadion tersebut terdapat 9 unit tenda COVID-19. Disebut tenda COVID-19, karena tenda itu memiliki sekat-sekat atau bilik tertentu di dalam tenda sehingga diharapkan dapat mencegah penyebaran virus Corona. Yang sebelumnya para pengungsi itu hanya berada di luar Stadion saja.

Selain itu, ada tenda-tenda lain milik TNI, dapur umum, dan BNPB. Para pengungsi ini dipindahkan sejak sore.

“Kami dipindahkan sejak sore tadi,” kata seorang pengungsi, Reski (29), di lokasi.
Reski mengungsi bersama suami dan dua anaknya yang masih balita. Dia menempati tenda COVID-19 milik Kemensos. Sementara suaminya, Bayu (27), menghuni tenda BNPB.

“Tadi sore kami didatangi sama anggota TNI, disuruh masuk daftar supaya tinggal di dalam sini,” jelas Reski.
Suami Reski, Bayu, mengaku suasana di tenda dalam stadion cukup sejuk dan nyaman. Namun dia merasa kesulitan mendapat makanan.

“Kalau di luar kan kita bisa masak, tapi di sini kita menunggu. Tapi kita mengerti, mungkin karena anggota TNI masih sibuk pasang tenda juga. Mungkin nanti besok sudah bisa normal, jadi kita mengerti,” ungkap Bayu.

Serupa dengan Bayu, pengungsi lainnya, Faridah (55), mengaku tidak dapat memasak karena yang ada hanya dapur umum.

“Jadi kita bisanya menunggu kalau mau makanan. Padahal saya kan punya cucu, biasa mereka mau makan apa tapi makanan yang disediakan lain juga kan,” kata dia.

Berdasarkan data Kemensos menyebutkan ada 254 pengungsi termasuk dalam kelompok rentan yang mengisi tenda COVID-19. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam M Safii Nasution, mengatakan pengungsi rentan itu dibagi dalam beberapa kelompok.

“Mekanisme layanan yang diberikan di masa pandemi ini nantinya akan dibagi kelompok kecil di dalam tenda COVID-19 ini sesuai kategori kelompok rentan masing-masing maksimal 10 orang per kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di tenda pengungsi,” kata Safii Nasution dalam keterangan tertulis.

Kabarnya, jumlah 254 pengungsi itu belum termasuk pengungsi kaum pria yang menempati tenda TNI dan tenda milik BNPB. Dia total tenda TNI dan BNPB sebanyak 15 tenda.

“Jadi yang laki-laki kalau mau lihat anaknya bisa karena kan satu kawasan. Tenda Kemensos 9, BNPB 3, tenda TNI 4, ada juga dapur lapangan TNI sama posko kesehatan TNI, dan dapur lapangan Kemensos,” ungkap Kolonel Tri.